Thursday, February 6, 2014

RADIASI PADA MOBILE PHONE.... PENASARAN??? BACA YUKKKKKK ITU BUKAN ISSU LOH.........

Radiasi Elektromagnetik Mobile Phone Bersifat Karsinogenik?

Saat ini kita hidup dalam lingkungan yang dipenuhi oleh radiasi elektromagnetik frekuensi radio, radiasi yang tidak dapat dilihat, dicium dan dirasakan.
Coba perhatikan sejenak di sekeliling kita, mulai dari microwave, televisi, radio, komputer, dan mobile phone (MP) yang kemungkinan besar sedang anda gunakan saat ini, hingga satelit-satelit yang mengapung dan mengorbit di atmosfer bumi, semuanya (yang hidup/aktif tentunya) memiliki frekuensi radio dan mengeluarkan radiasi elektromagnetik.
Pernahkah terpikir bagaimana atau seberapa besar pengaruhnya terhadap kesehatan?
Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik merupakan aliran atau pergerakan energi dalam bentuk partikel-partikel bermuatan listrik dan medan magnet, dengan kecepatan cahaya yang melalui ruang hampa atau melalui suatu medium misalnya udara dan air. Radiasi ini disebut juga dengan Gelombang Elektromagnetik.
Ada dua jenis radiasi elektromagnetik berdasarkan kemampuannya dalam memecah ikatan suatu senyawa kimia, yaitu Radiasi Elektromagnetik Terionisasi (RET) misalnya Sinar-X dan Sinar Gamma, dan Radiasi Elektromagnetik Tidak Terionisasi (RETT) misalnya televisi dan MP.
Pengaruh Radiasi Elektromagnetik Terhadap Kesehatan
RET jelas berbahaya bagi kesehatan dan genetis manusia, karena bisa merusak sistem biokimia tubuh, sedangkan RETT masih dalam polemik di kalangan medis.
Pada prinsipnya pengaruh radiasi seluruh perangkat elektronik sehari-hari pada kesehatan relatif sama, namun mengingat jumlah pengguna MP yang meningkat sangat pesat, di Indonesia tahun 2010 sebanyak 180 juta pengguna (Harian Berita) dan di dunia hingga tahun 2011 sebesar 5,9 millar lebih (ITU), saya memfokuskan tulisan ini pada radiasi MP.
Pada bulan Juni Tahun 2011, WHO mengumumkan bahwa radiasi elektromagnetik MP dikategorikan berpotensi sebagai karsinogenik (menyebabkan kanker).
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil penelitian International Agency for Research on Cancer, yang membentuk satu tim terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara. Tim ini menemukan bukti yang cukup untuk mengkategorikan MP berpotensi sebagai carcinogenic bagi manusia setelah mempelajari hasil-hasil penelitian dari seluruh dunia mengenai pengaruh MP terhadap kesehatan.
Semenjak itu berita ini merambat dengan cepat ke seluruh dunia, menimbulkan polemik dan menarik perhatian pengguna MP, dan membuat Provider MP dan Jaringan agak panik karena dapat mengganggu perkembangan bisnisnya yang bernilai milyaran dollar.
3 Alasan Utama Mengapa Frekuensi Radio Menjadi Perhatian Serius Kalangan Medis:
  1. MP melepaskan energi radiasi elektromagnetik, dimana jaringan tubuh yang kontak dengannya bisa menyerap energi tersebut. Jumlah energi yang dilepaskan juga bergantung kepada teknologi MP yang digunakan (EDGE, 3G, 3.5G, 4G dst)

  2. Jumlah pengguna MP yang massif, sangat pesat.

  3. Seiring dengan waktu, jumlah frekuensi panggilan/penerima MP, durasi, serta jumlah waktu penggunaan telepon semakin meningkat.
Pengaruh Jangka Pendek
Timbulnya panas merupakan mekanisme interaksi antara energi radiasi MP dengan tubuh, sebagian besar energi tersebut diserap kulit dan jaringan di bawahnya, mengakibatkan kenaikan suhu pada otak atau organ tubuh lainnya yang masih bisa diabaikan. Penulis sendiri memiliki pengalaman timbulnya rasa panas yang cukup menyakitkan di telinga dan sakit kepala apabila menelepon lebih dari 30 menit.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi radio terhadap aktivitas elektrokimia otak, fungsi kognitif, irama jantung dan tekanan darah, namun hingga hari ini para peneliti tersebut belum bisa membuktikan seberapa besar pengaruhnya.
Manusia memilik sistem pertahanan tubuh yang berbeda-beda, ada yang cepat merespon dan memperbaiki gangguan, baik dari dalam maupun dari luar tubuh, dan ada juga yang relatif lambat.
Pengaruh Jangka Panjang
Peneliti epidemiologi (studi penyebab, distribusi dan pengendalian penyakit dalam suatu populasi) telah menelaah adanya potensi resiko jangka panjang frekuensi radio terhadap kesehatan, khususnya mengenai pengaruh penggunaan MP dengan kanker otak.
Namun karena penyakit kanker biasanya tidak terdeteksi hingga bertahun-tahun, dan penggunaan MP yang massif masih relatif baru (1990-an), serta masalah teknis yang sangat rumit, hingga saat ini penelitian yang mendalam masih sedang berjalan, belum bisa memberikan hasil yang signifikan.
Pengaruh Radiasi Elektromagnetik Frekuensi Radio Pada Anak-Anak dan Remaja
Anak-anak dan remaja sekarang memiliki resiko terjadinya kanker otak yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
  1. Pertumbuhan dan perkembangan biologis otak (sistem saraf) yang belum sempurna

  2. Ukuran kepala mereka yang relatif lebih kecil, sehingga jumlah radiasi yang mereka terima semakin besar

  3. Akumulasi jumlah dan frekuensi penggunaan telepon yang mereka terima lebih besar, hal ini disebabkan trend MP yang masih relatif baru (1990an)
Polemik
Perdebatan mengenai resiko penggunaan MP terhadap kesehatan sudah ada semenjak 20 tahun yang lalu. Hasil penelitian Institute of Cancer Epidemiology (ICE) Denmark menyebutkan bahwa MP tidak meningkatkan resiko terjadinya kanker otak.
Hazel Nunn, Kepala Informasi Kesehatan Penelitian Kanker UK mengatakan:
Hasil penelitian ini merupakan bukti terkuat yang ada saat ini, bahwa MP tidak menunjukkan adanya peningkatan resiko terjadinya kanker otak atau sistem saraf pusat orang dewasa
Prof. Anders Ahlbom, dari Sweden’s Karolinska Institute sangat mendukung hasil penelitian ini dan mengatakan bahwa hasil penelitian ini menenangkan.
Tim peneliti ICE tersebut menyebutkan keterbatasan hasil penelitian mereka yaitu masa penelitian mereka penggunaan MP belum massif (berakhir tahun 1995) dan objek penelitian mereka hanya pengguna MP pribadi, tidak termasuk pembicaraan bisnis (corporate)
Penyangkalan lain berasal dari Industri Wireless (CTIA-The Wireless Association) yang mengatakan MP tidak menyebabkan kanker, WHO tidak melakukan penelitian tetapi hanya mereview studi-studi mengenai hubungan MP dengan kanker.
Terlepas dari polemik mengenai hal ini ada baiknya kita mengingat pepatah, “Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati”. Berikut beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan:
  1. Sebaiknya mengurangi atau membatasi jumlah dan durasi penggunaan MP untuk menelepon, kalau memungkinkan lebih baik menggunakan teks (SMS), atau menggunakan telepon kabel daripada MP.

  2. Baca buku manual MP, Vendor-vendor MP biasanya menyertakan buku manual dan cara menggunakan MP yang aman.

  3. Hindari sebisa mungkin menelepon sambil bergerak (di atas mobil atau sepeda motor) dan di lokasi rendah sinyal misalnya di elevator atau di lokasi terpencil, karena MP akan “memaksa” mencari sinyal sehingga jumlah energi radiasi MP akan semakin besar

  4. Berikan perhatian lebih pada anak-anak dan remaja, karena belum ada penelitian yang signifikan mengenai pengaruhnya pada mereka, apalagi mengingat belum sempurnanya sistem biologis syaraf dan otaknya.

  5. Menjaga dan meningkatkan gaya hidup sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Dari uraian di atas, saya menyimpulkan bahwa issu Pengaruh Radiasi Elektromagnetik Mobile Phone berbahaya bagi kesehatan bukanlah issu (hoax) belaka.
Terdapat alasan-alasan logis mengenai besarnya potensi resiko terjadinya kanker otak dan keluhan-keluhan kesehatan lainnya. Terlalu naif apabila kita mengatakan bahwa hal ini hanya kekhawatiran yang tidak beralasan.
Ok, energi yang dipancarkan memang relatif sangat kecil dibandingkan RET, tetapi kalau kita logikakan seperti air yang menetes setetes demi setetes ke atas batu akan menghancurkan batu tersebut.
Ok, batu memang tidak mempunyai “healing mechanism system“, tetapi energi yang digunakan tubuh untuk memperbaikinya kembali terus menerus akan sangat besar, apalagi tubuh tiada henti-hentinya menerima paparan radiasi tersebut.
Issu ini sangat rentan terkontaminasi oleh iklim politik dan bisnis, mengingat nilai dan dampaknya yang sangat besar, tidak menutup kemungkinan issu ini direkayasa sedemikian rupa demi kepentingan mereka. Mengenai hal ini, penulis sangat menyarankan menonton film.

 http://lifestyle.kompasiana.com

No comments:

Post a Comment