oleh John LaForge
Tahun ini menandai dua puluh tahun deklasifikasi penelitian-penelitian
rahasia yang dilakukan dalam kurun 60 tahun, di mana AS melaksanakan
2.000 eksperimen radiasi kepada lebih dari 20.000 warga AS yang rentan.
Para korban meliputi warga sipil, narapidana, pegawai pemerintah, pasien
rumah sakit, wanita hamil, bayi, anak-anak penyandang cacat dan
personel militer, mayoritas dari mereka adalah orang-orang tidak
berdaya, berpenyakit, berusia senja atau penyandang cacat permanen.
Eileen Welsome di tahun 1999 merilis sebuah buku yang berjudul "The Plutonium Files: America's Secret Medical Experiments in the Cold War"
yang merinci "percobaan-percobaan ilmiah yang kejam yang mereduksi
ribuan pria, wanita dan bahkan anam-anak menjadi spesimen-spesimen tak
bernama".
Program ini melibatkan industri dan para ilmuwan universitas yang
menggunakan pasien-pasien mereka yang malang untuk melihat efek jangka
pendek kontaminasi radiasi mulai dari bahan plutonium sampai arsen
ber-radioaktif. Subyek-subyek penelitian ini kebanyakan diracuni tanpa
sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Sebuah memo tanggal 17 April 1947 dari kolonel O.G. Haywood dari
Kesatuan Insinyir Militer AS menjelaskan mengapa penelitian-penelitian
ini dirahasiakan. "Hal ini adalah penting bahwa tidak ada satupun
dokumen boleh dirilis yaitu yang menyangkut eksperimen-eksperimen dengan
manusia dan mungkin memiliki efek balik merugikan terhadap opini publik
atau berakibat pada tuntutan hukum".
Dalam sebuah studi oleh Vanderbilt U., 824 ibu hamil mendapat konsumsi
yang mengandung besi radioaktif tanpa sepengetahuan mereka. Dalam kasus
lainnya, 188 anak diberi dengan limun yang mengandung besi radioaktif.
Dari tahun 1963 sampai 1971, 67 narapidana di Oregon dan tahanan di
Washington menjadi subyek penelitian di mana testikel mereka dipapar
dengan sinar-X untuk melihat seberapa besar dosis yang dapat
mengakibatkan kemandulan seseorang.
Di sekolah negeri Fernald, anak-anak pria penyandang cacat diberi dengan
makanan yang mengandung besi dan kalsium radioaktif akan tetapi
formulir persetujuan yang diserahkan kepada orang-orang tua mereka tidak
menyebutkan tentang apa pun terkait radiasi. Di tempat lain para pasien
kejiwaan dan bayi-bayi diinjeksi dengan iodine radioaktif.
Dalam sebuah kecaman publik yang jarang terjadi, menteri Energi di era
Clinton, Hazel O'Leary mengaku tercengang dengan perbuatan para ilmuwan
tersebut. Ia mengatakan kepada media Newsweek tahun 1994: "Saya katakan,
'Siapakah orang-orang ini dan mengapa hal ini terjadi?' Satu-satunya
yang dapat saya pikirkan adalah Jerman Nazi". Tidak seorang pun korban
ditangani dengan perawatan medis lanjutan.
Para ilmuwan telah mengetahui sejak dari awal abad 20 bahwa radiasi
dapat menyebabkan kerusakan genetis dan sel, kematian sel, penyakit dan
bahkan kematian. Komisi Penasehat Presiden untuk Eksperimen Radiasi
Manusia dibentuk tahun 1993 untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan atas
perbuatan tidak etis atau kriminal oleh para ilmuwan. Penemuan-penemuan
komisi tersebut dipublikasikan oleh Oxford U. Press tahun 1996 dengan
judul 'The Human Radiation Experiments".
Penyalahgunaan "terapi" radiasi sinar-X juga dilaksanakan di sepanjang
era 40an dan 50an. Semuanya mulai dari kurap hingga radang tonsil
"dirawat" dengan radiasi sinar-X karena resiko jangka panjangnya tidak
diketahui atau dipandang dapat diterima.
Anak-anak secara rutin terpapar dengan radiasi berdosis tinggi dari alat
seperti "fluoroskop" untuk mengukur ukuran kaki di toko-toko sepatu.
Kapsul-kapsul radium nasal yang dimasukkan ke dalam lubang hidung untuk
menangani kehilangan pendengaran, saat ini dipandang sebagai penyebab
kanker, tiroid dan masalah kesehatan gigi, disfungsi sistem imun dan
banyak lagi.
Eksperimen-eksperiman Yang Menyebarkan Resiko Kanker Secara Luas
Dalam eksperimen-eksperimen berskala besar di akhir 1985, Departmen
Energi dengan sengaja memicu kebocoran reaktor yang memuntahkan radiasi
di seantero Idaho dan sekitarnya. Angkatan Udara memicu sedikitnya
delapan kebocoran reaktor yang disengaja di gurun Utah, menyebarkan
radiasi dengan dosis 14 kali lebih besar yang berasal dari kebocoran
parsial reaktor di Three Mile Island di Pennsylvania tahun 1979.
Militer bahkan menumpahkan radiasi dari pesawat-pesawat dan
menyebarkannya di area-area yang luas di sekitar dan sepanjang Oak
Ridge, Tenn, Los Alamos, New Mexico, dan Dugway, Utah. "Program perang
radiasi sistematis" ini dilaksanakan antara 1944 dan 1961, dan dijaga
kerahasiaannya selama 40 tahun.
"Bom-bom radiasi" yang dijatuhkan dari pesawat-pesawat USAF dengan
sengaja menyebarkan radiasi "jarak tertentu" yang membahayakan baik
orang muda maupun tua. Eksperimen semacam ini telah menyiram Utah dengan
dosis radiasi yang 60 kali lebih besar dibandingkan insiden di Three
Mile Island, menurut Senator John Glen, D-Ohio yang merilis sebuah
laporan mengenai program tersebut 20 tahun yang lalu.
Ujicoba bom nuklir dari ketinggian 235 kaki oleh Pentagon, dan pemboman
Hiroshima dan Nagasaki, tidak secara resmi dicantumkan sebagai
eksperimen radiasi. Akan tetapi antara 250.000 dan 500.000 personel
militer AS telah terkontaminasi selama partisipasi wajib mereka dalam
ujicoba bom nuklir dan pendudukan Jepang pasca perang.
Dokumen-dokumen yang dibuka ke publik oleh Komisi Penasehat menunjukkan
bahwa militer mengetahui ada resiko-resiko paparan nuklir yang serius
dari ledakan-ledakan bom di Situs Ujicoba Nevada. Para jenderal
memutuskan tidak menggunakan situs yang lebih aman di Florida, di mana
kabut radiasi mungkin akan terdorong ke lautan. "Para pejabat mengetahui
bahwa tempat itu tidak aman, tetapi mereka tetap menggunakannya," kata
Pat Fitzgeral, seorang ilmuwan dari staf Komisi.
Dr. Gioacchino Failla, seorang ilmuwan Universitas Columbia yang bekerja
bagi Kesatuan Insinyur Militer AS, mengatakan pada saat itu, "Kami
harus mengambil sejumlah resiko......kami berhadapan dengan sebuah
perang di mana senjata-senjata nuklir tidak dipungkiri diperlukan, dan
kami harus menguasai informasi mengenai hal-hal ini".
Dengan penemuan di tahun 1996 oleh Institut Kanker Nasional bahwa
160.000 warga AS (pada masa ujicoba bom) terkontaminasi dengan
persebaran radiasi, sudah jelas bahwa kita menghadapi perang yang
melibatkan senjata nuklir, --milik kita sendiri.
http://opinipublika.blogspot.com
No comments:
Post a Comment